"Senja" hampir setiap hari aku selalu mengharapkan kehadiranmu, aku tak ingin kelam merenggut keceriannmu. Disetiap wajah langit hanya kebahagiaanmulah yang selalu aku harapkan. tak henti-hentinya aku berdoa untuk itu. Ya, aku tahu kau terlahir sendiri tak memiliki sanak family, tapi yang harus kau tau bahwa banyak manusia di bumi tercinta setiap hari memujamu, berharap kebahagiaanmu sama sepertiku.
Kali ini akan aku jelaskan, mengapa aku selalu memujamu "senja". Cahaya wajahmu dilangit jingga yang tak begitu menyilaukan selalu mengajariku banyak hal. Banyak sudah yang aku dapatkan setelah beberapa tahun silam menemukanmu di bibir pantai. sendiri tanpa teman maupun keceriaan. Waktu itu wajah langit sangat sendu, dan hampir saja menghilangkanmu dari balik awan kelabu.
Sejak saat itu, aku selalu meluangkan waktuku hanya sekedar untuk bertegur sapa denganmu, bertanya kabar, lantas menceritakan pengalaman hari itu. Aku sangat bahagia, diantara sekian banyak sahabat-sahabatku hanya kau yang mampu memberikan warna yang berbeda. Ya, kau berbeda dengan yang lain, bahkan terkesan sangat berbeda.
Kau juga mengajariku tentang sebuah keikhlasan. Keikhlasan yang sangat sulit dilakukan. Mana mungkin aku bisa ikhlas menerima kenyataan bahwa seseorang yang amat sangat aku cintai diambil begitu saja, dia pergi bersama luka yang semakin menganga. Tak mungkin dapat sembuh dalam sekejap mata. Namun, dengan menemuimu setiap hari, bercerita kesedihanku, engkau menyembuhkan luka itu secara perlahan. Dalam diam banyak kasih sayang yang engkau curahkan untukmu.
Terima kasih Senja, senjaku dalam wajah langit jingga....