Jumat, 28 Februari 2014

For Mas Rara


semangat untuk menjemput harimu nan indah

Walau bedebah mulai menhadangmu dengan sumriah
namun aku tau kau tetap maju pantang untuk menyerah
Karena pendirianmu takkan pernah goyah dalam melangkah

Cita-cita adalah harapan
Mendoakan dengan penuh keikhasan
Menantimu dalam sebuah penantian
hingga kau datang dengan kesuksesan

Walau banyaknya tetes airmata takkan aku perlihatkan
biarkan luruh bersama kesetiaan dalam kerinduan
Melepasmu dengan sebuah senyum itu kewajiban
kebahagiaan itu yang akan aku tampakkan

Senyum Rahasiamu :)

Pagi ini mentari bersembunyi di balik awan. Entah apa yang membuatnya nggan menjalankan rutinitas hariannya menemani dan menyinari bumi. Dia seolah sedang menyembunyikan sesuatu hari ini. Menyendiri, menyinari bumi, dan menjauhi alam tanpa sedikitpun memberi penjelasan akan sikapnya. Bumi, alam, dan semesta lebih memilih diam dibanding mempertanyakan langsung akan sikap mentari hari ini, mereka mengetahui bahwa samapai kapanpun mentari tak akan pernah menjawab pertanyaan dari mereka. Hal ini sering dilakukan mentari ketika masalah mulai berdatangan kepadanya bagai bunga yang bermekaran di musim semi. Mentari hanya memerlukan waktu untuk bermanja-manja dengan waktu. Setelah itu dia akan kembali lagi seperti biasa. Senyum dan Kebahagiaan akan terlihat dari wajahnya.

Dering jam beker memekakkan telingaku pagi ini. Membangunkan aku dari mimpi terindah. Aku seorang  remaja yang baru saja masuk SMA. Aku harus sadar bahwa aku bukan anak kecil lagi yang masih sering bermanja-manja dengan orang tua di rumah. Aku bergegas bangun bangun, lalu menyambar handuk dan memasuki kamar mandi.

Senin, 24 Februari 2014

Selamat Menempuh Hidup Baru Sahabatku...

Aku, Atun, Indri, teddy, dan Ipank (16 Feb 14)
Sesuatu yang sangat menggembirakan adalah melihat sahabat kita menikah. Melihat senyum yang selalu mengembang dari bibir merahnya. sungguh hati ini ikut senang ketika engkau sahabat sedari SMP yang selalu siap menjadi teman curhatku setiap saat, melepas masa kesendirianmu. kini engkau telah menjadi satu dengan suamimu. Sifat kalian harus dilebur menjadi satu agar kalian senantiasa menerima kelebihan dan kekurangan masing-masing. semoga keluarga kalian menjadi keluarga yang sakinah, mawadah, dan warohmah... Amin

Tetaplah menjadi sahabatku yang aku kenal sedari dulu, namun harus kau ingat yang aku maksudkan ialah sahabat yang senatiasa memberikan kebahagiaan bagi orang disekelilingmu, termasuk aku. menjadi istri yang selalu siap melayani suami, berbagi rasa suka maupun duka, dan semoga engkau menjadi wanita solikhah, sehingga surga selalu sedia terbuka untukmu.

Hanya doa yang bisa kupanjatkan untuk melepas kepergianmu mennjemput kebahagiaan dan surga-Nya bersama keluargamu sekarang. aku selalu mencintaimu dan mengenangmu sebagai salah satu sahabat baikku..
Selamat ya ( Indri & Teddy)

Minggu, 23 Februari 2014

Kebencianku

Kau yang telah memilih untuk berubah
Mengapa harus aku yang menyesalinya?
Sekarang harus jalani apa yang telah ada
Karena aku telah memberikan kebebasan kepadamu
Dan kemauanmu tak pernah aku larang
Tapi harus kamu tahu terlebih dahulu
Tidak kamu lakukan untukmenyakiti aku

Intinya aku sangat benci dengan status-status itu!
Aku benci dengan kabar yang tak tersampaikan
Aku benci dengan sebuah rasa kehilangan
Dan aku benci dengan kekosongan hati ini

Mereka pernah bilang:
" Seandainya ada gundukan perasaan pilu
Boleh kamu kabarkan hal itu
Namun bila hati tertutup
Masukkan gundukan perasaan itu ke dalam kantong besar
Dan anggap semua baik-baik saja
Terpaku di layar Laptop